Jangan Senang Dulu, Kebanyakan Cutber Bisa Bikin Otak 'Macet'
Daftar Isi
- Libur yang tidak sehat
- Otak tidak mundur,quickq怎么样 tapi 'macet'
- Bagaimana menyiasatinya?
Cuti bersamaalias cutber sering kali jadi momen yang ditunggu-tunggu. Tapi, ketika cutber datang berturut-turut dalam rentang waktu yang berdekatan, dampaknya bisa jadi tak semanis yang dibayangkan.
Sejak kalender 2025 dibuka, masyarakat Indonesia disambut dengan gegap gempita hari libur. Dalam empat bulan pertama saja, ada belasan hari libur nasional dan cuti bersama.
Memasuki bulan Mei hingga Juni mendatang, trennya terus berlanjut. Setiap cutber biasanya berdekatan dengan akhir pekan. Akibatnya, masyarakat berkali-kali disuguhkan long weekendselama beberapa bulan terakhir ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Tapi, beda cerita jika libur datang terlalu sering. Alih-alih memulihkan diri, yang ada justru masalah anyar, utamanya dalam penurunan fungsi kognitif.
Terlalu banyak libur justru bisa mengganggu ritme kehidupan. Fokus buyar dan otak seolah butuh waktu lebih lama untuk kembali 'menyala'.
"Secara ilmiah, kita tidak menyebutnya otak mundur, tapi bisa terjadi penurunan fungsi kognitif sementara," jelas Arnold saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (21/5).
Dalam dunia pendidikan, hal ini disebut learning loss. Pada anak-anak, hal ini terlihat dari menurunnya daya ingat dan kemampuan memahami pelajaran setelah libur panjang.
Pada orang dewasa, bentuknya lebih halus, kadang terasa seperti malas berpikir, susah konsentrasi, atau menunda-nunda pekerjaan saat kembali bekerja.
Otak tidak mundur, tapi 'macet'
![]() |
Kata Arnold, otak manusia sebenarnya berjalan seperti otot, yakni perlu dilatih secara konsisten. Ketika kebiasaan berpikir dan menyelesaikan masalah diputus berulang kali, misalnya karena libur panjang yang tidak diisi aktivitas bermakna, otak jadi perlu pemanasan ulang.
Kita butuh waktu lebih lama untuk kembali fokus, lambat memproses informasi, atau bahkan kehilangan motivasi.
"Kalau terlalu lama tidak digunakan untuk aktivitas kognitif seperti membaca, berdiskusi, atau bahkan sekadar menyusun strategi permainan, otak kita jadi kurang 'tajam'," kata dia.
Meski tidak bersifat permanen, namun kemunduran ini bisa mengganggu produktivitas dan keseimbangan mental harian.
Dalam hal ini, kira-kira apa yang salah? Jawabannya adalah pola liburnya, bukan liburnya itu sendiri.
Lihat Juga :![]() |
Jika jeda istirahat datang terlalu sering dan mendadak memutus ritme harian, tubuh dan pikiran kita tidak punya cukup waktu untuk beradaptasi. Pola bangun tidur, waktu makan, hingga jadwal kerja semua akan terganggu.
"Ini disebut 'desinkronisasi ritme sirkadian' atau istilah ilmiah untuk kacaunya jam biologis tubuh," kata Arnold.
Tanpa struktur, bahkan liburan yang menyenangkan bisa berubah menjadi jebakan mental. Misalnya, saat tubuh merasa lelah meski sudah banyak beristirahat atau merasa kosong meski punya banyak waktu luang.
Bagaimana menyiasatinya?
Libur tetap penting, tapi harus disiasati dengan bijak. Arnold memberikan tips untuk menjaga ketajaman otak selama long weekend berulang yang akan datang. Berikut di antaranya.
1. Buat agenda sederhana agar hari libur tetap punya arah.
2. Isi waktu luang dengan aktivitas ringan tapi merangsang otak, seperti membaca buku, menyusun puzzle, atau berdiskusi santai.
3. Pertahankan rutinitas tidur dan makan, agar ritme biologis tetap terjaga.
4. Latih kembali fokus secara bertahap di hari terakhir liburan, agar kembali ke rutinitas tidak terasa berat.
下一篇:Ikut Kampanye Akbar Amin, Rian D'Masiv Harus Jalan Kaki 5 Km Hingga Dikawal Patwal Menuju JIS
相关文章:
- Ingatkan Kekuatan Akar Rumput, Mega: PDI Perjuangan Jadi Seperti Ini Karena Rakyat
- 建筑学国外留学申请流程及优势
- 英国留学音乐类艺术研究生如何申请?
- 泰国艺术大学留学费用及申请条件
- Alamak! Didemo Mahasiswa, Semua Kelakuan Anies Diumbar
- Centra Initiative Sebut Penanganan Kasus Agus Buntung Inklusif dan Partisipatif
- 孩子高考失利怎么办?出国留学是出路
- 高考成绩可以直接申请出国留学吗?
- Memaafkan Dengan Tulus, Membersihkan Hati dan Jiwa di Bulan Ramadan
- 高考成绩可以直接申请出国留学吗?
相关推荐:
- Kasus Corona di Jakarta Makin Mengkhawatirkan
- 6 Kebiasaan Pagi untuk Menurunkan Tensi Darah Secara Alami
- Pernikahan Mewah di China, Pengantin Wanita Pakai 100 Gelang Emas
- Lukman Masih Ada Kemungkinan Jadi Tersangka
- Rencana Reuni Akbar Alumni 212 di Monas, PDIP Mendesak Anies untuk...
- 孩子高考失利怎么办?出国留学是出路
- Muluskan Pelarian Harun Masiku, KPK: Hasto Perintahkan Rendam Ponsel dan Melarikan Diri!
- Lukman Masih Ada Kemungkinan Jadi Tersangka
- Hasil Tes Urine Negatif, Saipul Jamil akan Segera Dibebaskan
- Kecelakaan Maut Tol Cipularang KM 80 Dipicu Kelelahan, Korban Luka Masih Dirawat di Radjak Hospital
- Relawan OMG Deklarasi Dukung Prabowo
- Jadi Program Unggulan Prabowo
- Begini Cara Nunung Dapatkan Sabu: Serah Terima di Gerbang
- 2 Saksi Ahli Dugaan Pemerasan Oleh Firli Bahuri Jalani Pemeriksaan Hari Ini
- Hobinya Korupsi, Berapa Sih Harta Bupati Kudus?
- Anies Silakan Semua Orang Boleh Datang Kampanye Akbar di JIS: Tapi Harus Tertib
- Kasus Kerumunan di Petamburan, Setelah Anies Siapa Lagi?
- Dua Kapolda Dicopot, Politikus PDIP Minta Kapolri Tegas Beri Sanksi Pidana
- Megawati: 'Jangan Bully Saya Ketika Pemilu 2024, Saya Punya Pengacara Loh!'
- Kulit Bak Kilang Minyak? Bisa Jadi Makanan Ini Penyebabnya