Thailand Bidik Lonjakan Turis jika Sahkan UU Pernikahan Sesama Jenis

Thailand diperkirakan akan mengalami peningkatan perekonomian usai menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mengakui pernikahan sesama jenis.
Negeri Gajah Putih ini juga jadi negara ketiga di Asia setelah Taiwan dan Nepal, yang sudah dulu mengakui pernikahan sesama jenis, yang disetujui parlemen awal tahun ini.
Undang-Undang (UU) Kesetaraan Pernikahan di Thailand, yang tinggal dua bulan lagi untuk disahkan itu, diperkirakan dapat meningkatkan industri pariwisata hingga menyentuh US$2 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Perusahaan perjalanan Agodadi Phuket, Thailand, percaya diri bahwa dalam dua tahun setelah disahkannya UU ini,Thailand bisa mengalami peningkatan pendapatan sebesar hampir US$2 miliar atau sekitar Rp31,8 triliun setiap tahunnya.
Agodamemperkirakan bakal ada tambahan empat juta pengunjung internasional per tahun ke Thailand. Studi Agoda tersebut menunjukkan bahwa masuknya wisatawan dapat mendukung tambahan 152.000 pekerjaan penuh waktu dan meningkatkan PDB Thailand sebesar 0,3 persen.
Sepakat dengan perusahaan sebelah, Darren Burn, CEO dan pendiri biro perjalanan mewah LGBTQ+Out Of Office and guide travel mengatakan Thailand jadi salah satu tujuan paling populer di perusahaannya.
"Minatnya meningkat dari tahun ke tahun. Kota ini selalu dipandang sebagai tujuan yang ramah di kalangan masyarakat dan penerapan kesetaraan pernikahan bisa meningkatkan hal tersebut (pengunjung)," ucapnya kepada The Independent.
Sementara itu Thailand memang sudah lama dikenal sebagai negara yang ramah dan inklusif soal LGBTQ+. Bangkok, ibukota Thailand sendiri memiliki komunitas LGBTQ+ yang besar.
Meskipun begitu, sisi tradisional mulai dari masyarakat hingga pemerintahnya sempat menghambat disahkannya undang-undang kesetaraan.Pengesahan undang-undang ini memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah dan menerima hak hukum, finansial, dan medis secara penuh.
Agoda juga mengatakan bahwa Thailand bisa menjadi pusat regional bagi pasangan LGBTQ+ dari negara-negara tetangga yang mungkin ingin merayakan hari jadi mereka.
(pli/wiw)相关文章
DPR Nilai Pengajuan Dana Hibah Sampah Berlebihan
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan pengajuan dana hibah d2025-06-06KPK Akan Periksa Keponakan Papa Novanto
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa Irvan2025-06-06APINDO Jabar dan Forkopimda Garut Siap Wujudkan Kawasan Industri Bebas Premanisme
Warta Ekonomi, Bandung - Video viral Ketua DPP APINDO Jawa Barat, Ning Wahyu, yang mengungkap marakn2025-06-06Dompet Dhuafa Banten Luncurkan Greenhouse Seledri Siap Suplai Hingga 8 Ton Seledri
SERANG, BANTEN– Greenhouse seledri seluas 2.000 m2 yang merupakan greenhouse sentra seledri te2025-06-06Viral! Habib Bahar Diduga Ingin Lawan Preman, Begini Penjelasan Pengacaranya
JAKARTA, DISWAY.ID -Viral di media sosial terkait Habib Bahar bin Sumaith yang diduga bersama santri2025-06-06Disetrum hingga Dipukuli, Investor Bitcoin Menjadi Korban Penculikan di AS
Warta Ekonomi, Jakarta - Industri kripto dikejutkan dengan sebuah kasus yang baru-baru ini dilakukan2025-06-06
最新评论