Ngaku Sering Ngamuk ke Menkumham, Megawati: Lu Jadi Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Mulu
JAKARTA,quickqapp官网 DISWAY.ID--Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sering mengamuk kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly karena anak buahnya sering dijadikan target penangkapan.
"Saya suka ngamuk sama dia. Lu jadi Menteri Kumham ngapain loh? Hah? Lah anak buah kita maunya ditarget melulu," kata Megawati dalam acara di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Juli 2024.
BACA JUGA:Megawati Tantang AKBP Rossa, Penyidik KPK yang Periksa Hasto: Sini Hadapi Aku!
BACA JUGA:Megawati Lantik Ganjar hingga Ahok Jadi Ketua DPP, Ini Daftar Susunan Baru Pengurus PDIP
Presiden ke-5 RI itu mengaku memiliki pengalaman tiga kali memenuhi panggilan kepolisian dan Kejaksaan. Dia heran aparat yang melakukan pemeriksaan kerap menunjukkan muka sok seram.
"Tiga kali jaman dulu saya dipanggil polisi. kejaksaan sekali. kan orangnya tampang serem-serem. Yang dipanggil jadi mau ketawa bukannya takut," ujar Mega.
"Sampai saya bilang pak tolong ya santai saja ya pak saya datang ke sini bukan dipaksa sukarela loh. Kalem. Aku sampe gitu loh. Boleh nggak? Nah kalian takut gitu. Baru juga dateng baru," lanjutnya.
BACA JUGA:Megawati Kritik UKT Mahal, Harusnya Pendidikan Itu Gratis, Kalau Gak Ada Duitnya, Potong Bansos!
BACA JUGA:Hasyim Asy'ari Dipecat sebagai Ketua KPU, Megawati: Sedih Saya...
Megawati Tantang AKBP Rossa
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di KPK.
Mulanya, Megawati meminta Hasto agar tak takut untuk datang ke KPK.
"Saya bilang sama Hasto, 'loe berani datang nggak, To? Masa kalah sama aku, aku saja sudah sampai tiga kali (diperiksa polisi)," kata Megawati saat menyampaikan pidato politik di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Juli 2024.
BACA JUGA:Megawati Bocorkan Pesannya Saat Bertemu Jokowi
- 1
- 2
- »
下一篇:VIDEO: Bayi Lahir dengan Berat Badan 7,1 Kg, Terbesar di Chile
相关文章:
- PKB Umumkan Persiapan Muktamar di Bali, 5500 Kader Akan Hadir
- Irjen Dedi: 2 Ponsel Milik Brigadir J Tengah Diperiksa Puslabfor Polri
- Diduga Akibat Korsleting Listrik, Sebuah Gudang dan Konveksi Bordir di Kembangan Hangus Terbakar
- Viral Staf Guru Cekcok dengan Siswa di SMK Pustek Serpong, Kepsek Angkat Suara
- Polwan Mojokerto Diduga Bakar Suaminya yang Sama
- Meski Diganti KRIS, Iuran BPJS Kesehatan Tetap Sama hingga 30 Juni 2025
- Perluas Bisnis, Emiten Konstruksi Suryahimsa (IDPR) Lirik Sektor Tambang Migas
- Pertamina Pastikan 250 Ribu Pangkalan LPG 3 Kg Catatkan Penjualan Via Aplikasi Mulai 1 Juni
- Geledah 2 Lokasi di Kementerian ESDM, Ini yang Disita oleh Bareskrim Polri
- KPK Periksa 9 Saksi Kasus Korupsi Mardani H Maming, Libatkan ASN??
相关推荐:
- Sejarah! Ini Pertama Kali Bendera Pusaka Merah Putih Keluar dari Jakarta
- Sindir Menteri BUMN Erick Thohir? Ketua Panitia Formula E: Listrik PLN Kami Bayar Full
- Diduga Akibat Korsleting Listrik, Sebuah Gudang dan Konveksi Bordir di Kembangan Hangus Terbakar
- Ramai Nasi Uduk Aceh Jual Dendeng Babi, Wagub DKI Beri Respons Luar Biasa
- 10 Negara Paling Banyak Dicari di Google pada 2023, Tak Ada Indonesia
- Bali Masuk Daftar Destinasi Tak Layak Dikunjungi, Dispar Angkat Bicara
- Meski Diganti KRIS, Iuran BPJS Kesehatan Tetap Sama hingga 30 Juni 2025
- Ini Dia Mobil Hasil Blasteran Dongfeng
- Imigrasi Amankan 8 WNA Terkait Dugaan Pembuatan Uang Palsu di Jaksel
- Ini Dia Mobil Hasil Blasteran Dongfeng
- Kusnadi Staf Hasto PDIP Ngaku Pernah Bertemu Harun Masiku
- Iran Bebaskan Visa untuk Turis 33 Negara, Indonesia dan Rusia Termasuk
- VIDEO: Bayi Lahir dengan Berat Badan 7,1 Kg, Terbesar di Chile
- VIDEO: Gajah
- Thailand Negara ASEAN Terbanyak Dikunjungi Turis pada 2023, Indonesia?
- Geledah 2 Lokasi di Kementerian ESDM, Ini yang Disita oleh Bareskrim Polri
- Aturan Sanksi Pelanggar LHKPN Masih Lemah, KPK Usul Pelapor yang Tak Jujur Tidak Dilantik
- Simak, Ini Prediksi Nasib 12 Shio di Tahun Naga Kayu 2024
- Brand Asing Mundur, Moorlife Bangkitkan Kebanggaan Industri Plastik Lokal
- Aturan Sanksi Pelanggar LHKPN Masih Lemah, KPK Usul Pelapor yang Tak Jujur Tidak Dilantik